Dingin Angin malam itu membangunkan aku dari tidur lelapku
Mengingatkanku pada seribu penderitaan yang kini masih kau alami
Kau nyaris terkapar tewas di atas tikar kebinasaan
Marijuana dan jarum-jarum suntik tajam telah merenggut kebahagiaanmu
Kau biarkan mereka merasuki sel-sel darah dan menggerogoti denyut nadi kehidupan
Kau biarkan mereka membunuh saraf-saraf dan fungsi otak dalam batok kepalamu
Kau relakan mereka menikammu dengan kebiadaban
Dan kau akan dilepaskannya di atas gurun penderitaan
Apa kau telah melupakan ayat-ayat Tuhan tentangkekejian neraka
Adakah kau telah membuang jauh keimanan terhadap keelokan surga yang tak kunjung kau temui
Ataukah selembar daun surga itu, bubuk-bubuk kehancuran dan jarum-jarum suntik tajam telah lebih dulu merayumu
Hingga kini kau dicampakkannya dari taman surga
Dan menderita . . .
Ingatlah fatwa-fatwa keagamaan yang kan selalu menemanimu dalam temaran malam
Bacalah kembali firman-firman Tuhan yang kan terus menuntunmu pada surga yang abadi
Dan bukalah mata hatimu menatap kebenaran yang telah ada
Aku tak lagi sanggup melihatmu menderita dalam dekapan barang-barang nista
Kini, genggamlah erat tanganku menapaki lorong-lorong kehidupan
Dan kita tertawa bersama . . .
krapyak, 20, Juni, '09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar