SELAMAT DATANG PARA PECINTA SENI DAN SASTRA

hidupkan dunia Seni dan Sastra dalam jiwamu OX ! ?

Rabu, 05 Agustus 2009

GAMELAN

Instrumen kuno itu masih membahana di hari-hari mudaku

Begitu indah mengalun mengisi kesunyian

Nyaring terdengar memapah angan dalam kelam remaja yang tak tau hakikat kebudayaan

Meski kau anggap itu musik yang tak layak lagi didengar

Walau kau pikir itu adalah nada yang tak selaras dengan perkembangan zaman

Namun bagiku Gamelan adalah instrumen kehidupan yang nyata dan mengenalkanku pada budayaku yang kaya raya

Aku tak kan membiarkanmu mengabaikannya

Lalu kau akan kehilangan jati diri bangsamu

Dengarkan dan lestarikan alunan tua yang merduitu dalan hati dan jiwamu


Jogja 5 Agustus 2009



Apa aku berjalan terlalu jauh


Apa aku berjalan terlalu jauh?

Hingga aku tak dapat lagi bersimpuh

Tawa mereka yang tulus

Kuanggap hanya rumus

Rumus yang akan membuka nyata

Obsesi menjadi yang paling benar

Nafas yang membuat orang menjadi memar

Kegelapan ini sangat menakutkan

Kengerian ini terukir amat dalam

Dalam . . . Dalam . . . Dalam . . .

Hingga aku tak dapat lagi berdiri

Hari ini yang mungkin aku lalui

Belum tentu mereka ingat kembali

Kini aku sendiri membentangkan duri

Duri yang akan melawan seluruh dengki

Mulai kini aku belajar untuk melawan kegelapan

Dengan membawa sinar kedamaian

By: Rani Sweat ( 08564384884)

Senin, 03 Agustus 2009

SELEMBAR DAUN SURGA DAN JARUM-JARUM TAJAM

Dingin Angin malam itu membangunkan aku dari tidur lelapku

Mengingatkanku pada seribu penderitaan yang kini masih kau alami

Kau nyaris terkapar tewas di atas tikar kebinasaan

Marijuana dan jarum-jarum suntik tajam telah merenggut kebahagiaanmu

Kau biarkan mereka merasuki sel-sel darah dan menggerogoti denyut nadi kehidupan

Kau biarkan mereka membunuh saraf-saraf dan fungsi otak dalam batok kepalamu

Kau relakan mereka menikammu dengan kebiadaban

Dan kau akan dilepaskannya di atas gurun penderitaan

Apa kau telah melupakan ayat-ayat Tuhan tentangkekejian neraka

Adakah kau telah membuang jauh keimanan terhadap keelokan surga yang tak kunjung kau temui

Ataukah selembar daun surga itu, bubuk-bubuk kehancuran dan jarum-jarum suntik tajam telah lebih dulu merayumu

Hingga kini kau dicampakkannya dari taman surga

Dan menderita . . .

Ingatlah fatwa-fatwa keagamaan yang kan selalu menemanimu dalam temaran malam

Bacalah kembali firman-firman Tuhan yang kan terus menuntunmu pada surga yang abadi

Dan bukalah mata hatimu menatap kebenaran yang telah ada

Aku tak lagi sanggup melihatmu menderita dalam dekapan barang-barang nista

Kini, genggamlah erat tanganku menapaki lorong-lorong kehidupan

Dan kita tertawa bersama . . .

krapyak, 20, Juni, '09

Ragu

Aku selalu merasa ragu dengan adanya

Hatiku masih bimbang dengan kedatangannya

Sering ku berpikir hadirnya adalah coba

Namun entah mengapa ia juga membuatku tertawa

Aku bingung

Adakah ia tercipta sebagai " Hawa " untuk ku

Atukah mungkin hadirnya hanya angina kematian yang perlahan akan membunuh jiwaku

Aku bimbang

Selalu aku menyangka dirinya adalah bidadari yang akan mengepakkan bau harum dari sayapnya

Tapi entah mengapa

Dalam nyata, ai adalah seekor gagak yang terus memberikan aroma bangkai makanannya

Kini tolonglah aku mengartikan hadirnya

28, 03, '09 Jogya

Ibu Muda

Sore ini kusaksikan ibu muda mendorong anak kecil di atas sepedanya

Nampak besar harapn beliau kehidupan kan selalu melingkari sang buah hati

Tanpa malu menenteng semangkuk bubur

Dengan harapn kasih sayangnya tak pernah mati terkubur

Selembut bubur bayi belaiannya tak pernah terhenti

Jasa-jasanya tak pernah punah meski senja terus berjalan mengakhiri hari

Namun, apakah semuanya akan terganti

Ketika si anak beranjak dewasa nanti

Meski sebenarnya kebaikan itu tak pernah kembali

Pendapa 20, 07, '09