Tampak bayang yang selalu menari
Mengikuti alunan bunyi mercusuar
Terkadang bimbang mengartikan suara yang tak berarah
Sunyi menghampirinya kembali
Meski di ambang kegelapan ia terus meraba
Mencari gemercik suara air yang membuatnya terus merasa dahaga
Di tengah teriknya panas ia terus membelalakkan mata
Mengendus-endus letak bau sepotong keju yang masih berasap
Yang terus membuatnya lapar
Deritanya tak kunjung usai
Tangis hatinya kian menjadi-jadi
Seakan tak akan pernah meraba eloknya bentuk surga
Dan tak pernah menjilat lezat manis rasanya jua
Oh . . .
Hati nestapa, inikah deritamu . . . ?
Ataukah ini yang mereka sebut-sebut balasan sebuah karma
Yang membuatmu terus merana.
### (21 Muda@) ###
Tidak ada komentar:
Posting Komentar