Merdeka . . .
Bisik rembulan tatkala malam datang
Senyumnya seakan bangga kepad para pejuang
Tangisnya seolah mencium bau amis darah pahlawan yang sia-sia terbuang
Merdeka . . .
Pekik mentari dikala pagi menyambut
Sinarnya bak lentera penerang di tengah gelapnya kabut
Ia seakan ikut merasakan riangnya hati di saat menang perang
Merdeka . . .
Teriak riang gelombang di laut lepas
Degur ombaknya menggambarkan semangat para pahlawan yang kini tak lagi dapat bernafas
Gelombang yang tak henti-hentinya menari di atasnya, turut menyertai kegembiraan kibaran merah putih
Mereka semua menjadi saksi bisu dentuman meriam yang pernah menggelegar di atas bumi pertiwi ini
Mata mereka tak luput menyaksikan barisan kapal perang yang tak lagi mengenal dosa
64 tahun sudah Indonesiaku melewati masa pedihnya
Ribuan jiwa telah menjadi penebusnya
Darah tak ada lagi harganya
Hanya untuk menyerukan satu kata
"MERDEKA . . . ! ! ! "
Merdeka bangsaku . . .
Hidup negeriku . . .
Pekik hati kecilku
Djogdja Agustus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar