Di jantung kota ini
Di depan gedung tua nan megah
Di pinggiran jalan yang tak pernah lelah dengan keramaian
Kita dapat menelan suara-suar kemerdekaan
Aku bebas bercerita pad apa dan siapa yang sudi menghampiri dan menjabat tanganku dengan tangan terbuka
Kau dapat bercerita pada asap keangkuhan
Aku bisa bercerita pada asap kelaparan
Kau mampu bercerita pada asap kedinginan
Hanya untuk melepas rasa resahmu
Sekadar untuk menceritakan duka yang menjamur dalam dadaku
Asap keangkuhan yang dimuntahkan oleh mesin jaman ini
Akan mendengarkan semua cerita tentang luka yang menggores jiwa kita
Asap yang mengepul dari rongga-rongga mulut tukang becak
Akan menuliskan kisah tentang perjalanan hidup kita
Dan asap-asap lain yang masih akan menmani sakit hati kita
Jogja, 29 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar