SELAMAT DATANG PARA PECINTA SENI DAN SASTRA

hidupkan dunia Seni dan Sastra dalam jiwamu OX ! ?

Kamis, 25 November 2010

Duh Gusti


Duh Gusti . . .
Duh Gusti,
Detik-detik waktu sudah terlampaui dengan segala yang ada
Hembusan nafas telah berulang kali memeperdengarkan desah rasa resah
Lantunan do’a-do’a juga telah tercecer dan berserak di antara reruntuhan cahaya malam
Tak pernah berhenti air mata ini mengucuri ruang sujud penghambaan kami

Duh Gusti Yang menjadi Tuhan kami,
Apakah kesalahan-kesalahan lalu terlampau banyak melumuri kesucian hati kami
Adakah isak tangis dan raungan rasa sakit kami tak dapat menembus tabir-tabir ‘arsyi-Mu
Ataukah semuanya sudah tak ada artinya lagi,
Sehingga kau menjawab percakapan kita dengan gemuruh alam yang amat menakutkan

Duh Gusti Yang tak pernah mengingkari janji,
Memang sudah terlalu banyak pegingkaran atas janji-janji di antara kita
Terlampau banyak penghianatan yang terlontarkan, menggorok leher-leher kami
Dan kami nyaris mati . . .

Duh Gusti Yang menjadi tempat pernaungan terakhir kami
Kembalikan kami dalam rengkuhan-Mu
Dalam ruang indah tanpa buah penghianatan . . .
Yogyakarta, November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar